Minggu, 15 Juni 2014

Pantaskah Aku Membacakannya Untukmu?

Saat itu,Rasulullah s.a.w sedang bersama Abdullah bin Mas'ud. Beliau berkata,yang artinya: "Bacakan untukku Al-Qur'an"
Ibnu Mas'ud bertanya dengan heran, "Wahai Rasulullah,apakah aku membacakannya untuk Anda,padahal kepada Anda Al-Qur'an ini diturunkan?"
"Iya,bacakanlah untukku"
Maka,Ibnu Mas'ud pun membaca Surat an-Nisa' ayat 41, yang artinya:
"Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti),apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai ummatmu).
"Cukup... cukup..." kata Rasulullah s.a.w
"Aku melihat ke arah beliau. Ternyata ada air mata yang menggenangkan di pelupuk mata beliau." Kata Ibnu Mas'ud.

Sungguh,tangisan karena takut kepada Allah adalah salah satu tanda kelembutan hati. Rasulullah s.a.w berlindung kepada Allah dari hati yang tidak punya rasa takut dan mata yang tidak dapat menangis.
Sahabat,kapankah terakhir kali anda menangis saat membaca atau mendengar Al-Qur'an.


Dikutip dari buku "Kisah-kisah Mengharukan dalam Kehidupan Rasulullah Muhammad s.a.w" karya Umar al-faruq, Lc.

Sabtu, 14 Juni 2014

Cintaku Seperti ilmu Tajwid

Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku
bagaikan berjumpa dengan saktah, hanya bisa
terpana dengan menahan nafas sebentar...
Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di
antara idgham billaghunnah, terlihat, tapi
dianggap tak ada
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku
seperti Idzhar,
jelas dan terang
Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa
syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu
disebut cinta
Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba-
tiba semua itu seperti Idgham mutamaatsilain,
melebur jadi satu.
Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil,
paling panjang di antara yang lainnya...
Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku
rasanya seperti Qalqalah kubro, terpantul-
pantul dengan keras
Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta
kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati
yang menyatu
Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam
quran, buanyaaakkk beneerrrrr....
semoga dalam hubungan., kita ini kayak
idgham bilaghunnah ya, cuma berdua, lam dan
ro'
Layaknya waqaf mu'annaqah, engkau hanya
boleh berhenti di salah satunya. dia atau aku?
Meski perhatianku tidak terlihat kaya alif lam
syamsiah,
cintaku padamu seperti alif lam Qomariah,
terbaca jelas...
kau & aku seperti Idghom Mutaqooribain..­­
perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya
tapi berlainan sifatnya...
Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim,
terhenti sempurna diakhir hayat...
Sama halnya dengan Mad 'aridh dimana tiap
mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti,
seperti itulah pandanganku ketika melihatmu.
Layaknya huruf Tafkhim, Namamu pun
bercetak tebal di fikiranku
Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk
Ro' saja, begitu juga aku yang hanya
untukmu.
Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu
seperti mad aridlisukun ..